
Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya peran strategis pemerintah daerah (Pemda) dalam mendukung pengembangan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Mendagri mengidentifikasi sedikitnya lima bentuk dukungan konkret yang dapat diberikan Pemda untuk mendorong kemajuan PTN-BH di wilayah masing-masing.
Penegasan Mendagri ini disampaikan dalam forum yang dihadiri oleh para pimpinan dan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) PTN-BH dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, serta dihadiri pula oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dan Wakil Menteri Keuangan. Menurut Tito Karnavian, sinergi antara Pemda dan PTN-BH sangat krusial mengingat status PTN-BH sebagai pusat keunggulan (center of excellence) yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pembangunan daerah.
Status Berbadan Hukum memberikan fleksibilitas lebih bagi PTN dalam mengelola sumber dayanya, termasuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Dalam konteks inilah, dukungan Pemda menjadi sangat berarti. Mendagri memaparkan lima peran kunci yang dapat dijalankan Pemda:
1. pemberian dana hibah kepada PTN-BH.
Mendagri menjelaskan bahwa secara regulasi, Pemda dimungkinkan untuk memberikan dana hibah kepada badan hukum sepanjang memenuhi kriteria yang ditetapkan. PTN-BH, dengan status badan hukumnya, termasuk dalam entitas yang eligible untuk menerima hibah dari Pemda. Pemberian hibah ini dapat membantu PTN-BH dalam pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, maupun pelaksanaan program-program strategis.
2. pembangunan infrastruktur yang mendukung PTN-BH.
Pemda dapat berperan dalam membangun atau meningkatkan aksesibilitas menuju kampus, menyediakan fasilitas umum di sekitar lingkungan kampus, atau berinvestasi dalam infrastruktur lain yang menunjang kegiatan akademik dan non-akademik PTN-BH. Dukungan infrastruktur ini akan menciptakan lingkungan belajar dan riset yang lebih baik.
3. peningkatan kapasitas pegawai Pemda melalui pendidikan di PTN-BH.
PTN-BH memiliki program pendidikan mulai dari jenjang sarjana hingga pascasarjana, serta berbagai program pelatihan dan pengembangan profesional. Pemda dapat memanfaatkan keberadaan PTN-BH di daerahnya untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasi aparatur sipil negara (ASN) melalui pemberian beasiswa atau program kerja sama pendidikan.
4. kerja sama di bidang penelitian.
PTN-BH merupakan lembaga yang kaya akan sumber daya peneliti dan fasilitas laboratorium. Pemda dapat menjalin kerja sama riset dengan PTN-BH untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan spesifik yang dihadapi daerah, mulai dari isu lingkungan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar ilmiah dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah yang lebih tepat sasaran.
5. kerja sama di bidang program-program kreatif.
PTN-BH memiliki potensi besar dalam pengembangan inovasi dan kreativitas. Pemda dapat berkolaborasi dengan PTN-BH dalam penyelenggaraan program-program kreatif yang melibatkan masyarakat, pengembangan potensi lokal, atau penciptaan produk-produk unggulan daerah melalui hilirisasi hasil riset dan inovasi yang dihasilkan PTN-BH.
Mendagri Muhammad Tito Karnavian mendorong para kepala daerah untuk tidak ragu dalam memberikan dukungan kepada PTN-BH di wilayahnya. Ia bahkan menyatakan akan menggelar rapat koordinasi khusus secara virtual dengan seluruh kepala daerah untuk kembali menekankan pentingnya sinergi ini dan memastikan Pemda memahami regulasi yang memungkinkan pemberian dukungan.
Dukungan Pemda bagi pengembangan PTN-BH diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang kuat dan relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah. Dengan dukungan finansial, infrastruktur, dan kerja sama yang erat, PTN-BH diharapkan dapat semakin optimal dalam menjalankan fungsi Tridharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan daerah dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara keseluruhan.